Mentari pagi yang
cerah, membuatku terbangun dari tidurku. Namaku Olivia Jansen. Namun semua
orang memanggilku Oliv. Aku sekolah di SMA St. Maria Surabaya. Aktifitasku sehari-hari
adalah sekolah, nge_band, menulis, membaca novel dan belajar.
Aku beranjak bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar
mandi. Setelah mandi aku menyiapkan semua peralatan sekolah dan tak lupa juga
aku membawa gitar. Tak lama kemudian mamaku teriak-teriak memanggilku dari
bawah.
“Oliv ayo cepat turun, kita sarapan bersama-sama.’tutur
mamaku.
“Iyya ma sebentar,”jawabku.
Aku segera turun ke bawah dan sarapan bersama keluargaku.
Seusai sarapan aku berpamitan sama kedua orang tuaku. Dan menuju ke garasi
mobil. Setiap hari aku selalu berangkat lebih pagi ke sekolah. Hal ini sudah
terbiasa sejak aku masih duduk di bangku SD.
Seperti biasanya, saat sampai di sekolahan keadaanya
masih sepi, hanya ada beberapa siswa yang sudah datang. Aku menuju ke kelasku
X_5. Dan tiba-tiba saja ada seorang anak laki-laku yang menabrakku. Brukkk….
Aku terjatuh.
“Ehhh… Kalau jalan pake’ mata dong,”Tuturku padanya.
“Kamu tuchh yang jalan nggak pake’ mata,”jawabnya.
“Sialan loe yaa, udah salah nggak mau minta
maaf,”jawabku.
“Perasaan yang salah kamu bukan aku,”jawab anak itu.
Tanpa merasa bersalah anak laki-laki tersebut langsung
menyelonong pergi.
Di dalam kelas aku main gitar sambil menunggu kedatangan
teman-temanku. Tak terasa sudah cukup lama aku menunggu. Satu-persatu mereka
datang. Sahabatku Chika, Nefa, dan Elsa juga
datang.
“Liv, Pinjem gitarnya dong,”pinta Nefa.
“Ahhh.. Enak aja loe, tumben nggak bawa gitar
sendiri,”jawabku.
“Lagi males ajja, enakan pinjem kamu,”jawab Nefa.
“Ehhh…guyss udah lama kita nggak pernah latihan nge_band
lagi, ayoo ntar latihan,”tutur Chika.
“Iyya…nich gue pingin band kita lebih maju lagi dan
terkenal,”jawab Elsa.
“Oke gue setuju,”jawabku.
Tiba-tiba saja bel tanda masuk berbunyi.
Teett..teett..teett. Kami segera kembali ke tempat duduk kami masing-masing. Bu
Rezci guru kimia favoritku datang, namun beliau datang ke kelasku bersama
seorang anak laki-laki. Semua teman-temanku takjub melihat ketampanan anak itu.
Baru kusadari ternyata dia adalah orang yang tadi menabrakku.
“Pagi……..
“Anak-anak kelas kalian bertambah murid lagi, ayo Kevin perkenalkan
diri kamu,”tutur bu Rezci.
“Hai semuanya, nama aku Kevin William, kalian bisa
manggil aku Kevin, aku pindahan dari SMA 23 Jakarta,”tutur anak baru itu kepada
semua teman-teman kelasku.
“Ehmm Kevin, kamu duduk disebelahnya Oliv yaa,”tutur bu
Rezci.
“Ahhh nggak bu. Aku nggak mau duduk sama dia,”jawabku.
“Oliv disini sudah nggak ada bangku kosong lagi, selain
bangku disebelah samping kamu,”jawab bu Rezci.
“Sudahlah Liv, masak Kevin berdiri terus disitu. Kasihan
kann,”sahut Chika.
“Baiklah bu,”jawabku dengan nada pasrah.
Akhirnya anak laki-laki itu duduk denganku. Tak terasa
jam pelajaran bu Rezci berakhir dan bel istirahat bunyi.
“Ehmm… nama kamu Oliv kann ??, aku minta maaf atas
kejadian tadi pagi,”tutur Kevin.
“Udah telat kalee..,”jawabku dengan nada sinis.
Kemudian aku pergi meninggalkan kelas bersama ke_3
sahabatku. Lalu KBM berlangsung lagi, sampai usai.
“Kita jadi latihan nge_band kann,” tanyaku pada Chika.
“Yaa jadilah,”jawab Chika.
“Ehmm kalau gitu. Ayo berangkat,”tutur Elsa
“Oke Let’s Go,, Ehhh kita balapan semua yaa,, siapa yang
kalah harus berani minta nomer Hp nya Kevin. Setuju nggak,”tutur Nefa.
“Ahh gue nggak stuju malu-maluin tau nggak,”jawabku.
“Hmm… kenapa kamu takut kalah yaaa,”tutur Chika.
“Sapa juga yang takut, oke fine,, gue mau,”jawabku.
Tanpa basa-basi lagi, kita berempat bergegas menuju ke
parkiran sekolah untuk mengambil mobil.
Balapan berlangsung dengan seru, namun tiba-tiba ban
mobilku kempes, sehinnga aku harus berhenti di tengah jalan. Akhirnya aku
menyuruh sopirku untuk mengambil mobilku dan membawanya ke bengkel. Terpaksa
aku naik taxi untuk mencapai ke studio music.
Sesampainya disana Nefa, Elsa, Chika tertawa
terbahak-bahak melihatku.
“Hahaha tumben
kamu datang paling akhir, biasanyakan kalau balapan kayak gini kamu yang
menang,”sahut Nefa.
“Ahh kalian ini semua nggak tau, tadi ban mobil gue
kempes.
“Owhh,”jawab Nefa, Elsa, Chika serempak
Kami semua masuk studio, dan mengambil bagian kami
masing-masing, aku bagian vocal, Nefa bagian drum, Chika bagian gitar dan Elsa
bagian piano. Kami latihan dengan penuh semangat karena di Akhir bulan desember
nanti ada audisi band SMA se_Surabaya.
Tak terasa sudah pukul 5 sore, kami semua mengakhiri
latihan, dan pulang kerumah. Aku pulang bersama Chika.
Saat sampai di rumah aku langsung bergegas ke kamar dan
tidur.
Di pagi hari berikutnya, seperti biasa aku melakukan
aktifitasku. Saat di sekolah tak lupa aku meminta nomor Hp Kevin sesuai dengan
taruhan balapan kemarin dengan perasaan malu, begitu juga dengan Kevin saat
meminta nomor Hp_ku.
Di malam harinya
Kevin menelfonku. Hal itu terus terjadi dan setiap pagi Kevin mengajakku
berangkat sekolah bersama, sampai-sampai semua teman-temanku di sekolah mengira
bahwa aku dan Kevin berpacaran.
Hingga suatu saat Elsa sahabatku curhat kepadaku, bahwa
dia menyukai Kevin, aku benar-benar bingung aku harus melupakan Kevin demi Elsa
atau mengabaikan perasaan Elsa.
Semua masalah ini ku ceritakan kepada Chika, karna Chika
adalah sahabat terdekatku diantara mereka ber_3, Chika menyuruhku memilih
Kevin. Karna menurut Chika Kevin suka sama aku.
Namun hari demi hari ku lewati bersama Kevin, sehingga
membuat Elsa menjahuiku. Mungkin karna Elsa cemburu dengan kebersamaanku dengan
Kevin.
Kemudian tiba-tiba disaat pulang sekolah Kevin mengajakku
ke suatu tempat. Saat di tengah-tengah perjalanan Kevin menyuruhku menutup mata
dengan sapu tangan miliknya. Ku turuti semua permintaan Kevin. Akhirnya mobil
Kevin berhenti. Aku tidak tahu kita berdua sedang ada dimana, karna Kevin belum
membuka mataku. Kevin membantuku turun dari mobil dan membantuku membuka mata.
Aku sangat takjub dan kaget, saat melihat danau yang indah serta udaranya yang
sejuk. Sepertinya danau ini merupakan tempat favorit Kevin saat dia dalam
keadaan bahagia ataupun dalam keadaan sedih.
“Ya ampun,, tempat ini bagus banget Vin,”tuturku.
“Iyya… Liv,, tempat ini merupakan tempat favoritku
bersama keluargaku, terutama saat aku masih kecil, aku sering mengunjungi
tempat ini bersama kakak ku. Namun sayang sekarang kakak ku sudah
meninggal,”jawab Kevin dengan meneteskan air mata.
“Owhh aku turut sedih mendengarnya Vin,”jawabku dengan
nada pelan.
Kemudian Kevin mengusapi kedua pipinya dan mengajakku
naik perahu. Kevin menyuruhku menyanyi dan dia yang mengiringi suaraku menggunakan gitar. Kami berdua terlihat
sangat romantis. Tiba-tiba perahu kami berhenti di tengah-tengah danau, Kevin
memegang kedua tanganku,
Dan berkata,” Liv, sejak pertama kali kita bertemu, aku
suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku ???,”Pinta Kevin.
Aku bingung harus menerima Kevin apa nggak, karna di sisi
lain Elsa juga suka sama Kevin. Namun kata Chika, aku harus turutin kata hatiku
sendiri.
“Ehmm… gimana yaa Vin,, aku sebenarnya juga nggak bisa bohongin hati aku sendiri. Aku
juga suka sama kamu Vin,”jawabku.
“Yess………..Aku diterima,”jawab Kevin.
Lalu Kevin memelukku erat dan menggendong tubuhku. Dan
berkata I Love You…… Oliv dengan suara lantang.
Selanjutnya kami berdua pulang. Saat sampai dirumah aku
bahagia sekali aku berinisiatif untuk membuat lagu untuk Kevin, semalaman aku
tidak bisa tidur, karna bingung mau menciptakan lagu apa buat Kevin. Tiba-tiba
saat pukul 22.00 WIB, Elsa menelfonku dia minta maaf padaku, karna slama ini
dia sudah menjahuiku, lalu dia juga mengikhlaskan Kevin untukku. Perasaanku
sangat bahagia karna sudah tidak ada lagi orang yang keberatan melihat
hubunganku dengan Kevin.
Di pagi harinya aku libur sekolah karna hari minggu.
Kevin main kerumahku, saat kami sedang asyik bicara, tiba-tiba ke_3 sahabatku datang.
“ Pagi…..,”ucap Nefa. (sambil masuk keruang tamuku
bersama Chika dan Elsa.
“ Lohhh kalian semua,, tumben main kerumahku,”jawabku.
“ Ehmm yaa pengen main aja Liv. Nggak boleh ta ??, Wahh
kayaknya kalian berdua lagi asyik pacaran yaaa ??,”guaru Elsa.
“Lochh kamu kogh tauu ?? Dari mana kamu tau kalau aku
sama Kevin pacaran,”tanyaku pada Elsa.
“Iyya lah aku tau, kan Kevin sendiri yang bilang sama
aku,”jawab Elsa.
“Owhh gitu ta ‼,”jawabku dengan perasaan bingung.
“Ehmm Liv kurang 2 minggu lagi kita audisi, gimana kalau
sekarang kita latihan,”tutur Nefa.
“Owh iyaa Fa,”jawabku.
“Loh kalian ini punya band,”Tanya Kevin.
“Yaa iyalah kita
bentuk sudah dari SMP ‼,”jawab Chika.
“Owhh boleh ikutan kalian latihan nggak, aku pengen lihat
kalian,”Tanya Kevin.
“Bolegh aja,, kenapa nggak bolegh,, kan kamu pacar
OLiv,”jawab Chika.
“Ahh Chika, jangan kayak gitu dong, jadi malu
aku,”jawabku.
“Sudah-sudah jangan ngomong terus. Ayo berangkat
sekarang,”tutur Nefa.
“Oke-oke ayo,”jawab Elsa.
Kami semua berangkat menuju ke Studio musik secara
bersama-sama menggunakan mobil Kevin.
Saat sampai di Studio sudah ada 3 orang cowok yang sedang
menunggu di depan pintu. Aku bingung siapakah mereka ???. Ternyata mereka semua adalah Ronal pacar Nefa, Steven
pacar Chika dan Marcel teman baru Elsa.
Kami semua masuk kedalam studio dan latihan. Kami latihan secara maksimal karna
kurang 2 lagi kami audisi. Setelah latihan Kevin mengajak kami semua pergi
nonton bareng. Akhirnya kami semua pergi menuju Mall bersama pacar kami
masing-masing.
Saat di mall Marcel mengungkapkan rasa cintanya pada Elsa
didepan kami semua. Lalu Elsa menerima cinta Marcel. Aku benar-benar bahagia,
karna akhirnya Elsa mendapatkan pacar, sekaligus pengganti posisi Kevin
dihatinya. Kami ber_8 sangat puas dengan jalan-jalan kali ini. Akhirnya kami
pulang. Saat diperjalanan Kevin memintaku untuk dibuatkan sebuah lagu. Aku
menuruti semua keinginan seorang pacarku KEVIN . Di malam harinya kubuka
laptopku dan ku buat sebuah lagu yang berbunyi :
J TINGGAL KENANGAN J
Pernah ada rasa
cinta
Antara kita kini
tinggal kenangan
Ingin kulupakan
semua tentang dirimu
Namun tak lagi kan
seperti dirimu
Ohh bintangku…..
Reff :
Jauh kau pergi
meninggalkan diriku
Disini aku
merindukanmu dirimu
Kini ku coba mencari
penggantimu
Namun tak lagi kan
seperti dirimu
Ohh kekasih…..
Sesudah membuat lagu, aku tertidur pulas. Sampai-sampai
di pagi harinya aku bangun kesiangan, sehinnga aku terlambat pergi ke sekoah,
sialnya lagi aku lupa mengerjakan pr Bahasa Indonesia. Namun untung saja, Kevin
sudah mengerjakan pr_ku di buku lain. Akhirnya aku tidak jadi dihukum oleh pak
Irhamni (guru Bahasa Indonesiaku).
Saat istirahat Kevin mengajakku ke taman sekolah. Disana
dia menanyakan tentang sebuah lagu yang aku ciptakan untuknya. Namun aku tidak
memberitahu lagu tersebut pada Kevin. Karna aku ingin saat audisi nanti aku
membawakan lagu ini secara surprise untuk pacarku Kevin.
Setiap sepulang sekolah aku dan ke_3 sahabatku selalu
latihan nge_band, agar nanti saat audisi kita bisa menang dan mengharumkan nama
band kita.
Hingga suatu saat audisi kurang satu hari lagi, Namun
saat itu sikap Kevin benar-benar aneh padaku. Di pagi harinya dia tidak
menjemputku sekolah, sehingga aku harus membawa mobil sendiri , saat disekolahan
Kevin diam terus padaku, aku bingung, apa salahku sama dia sehingga dia berbuat
kayak gini sama aku.
Lalu dimalam harinya Kevin menelfonku dan dia minta
ketemuan di danau kemarin. Aku pergi menuju danau tersebut. Danau tersebut
terlihat gelap, namun kulihat Kevin
sedang duduk di kursi dekat danau. Suasana danau sangat sepi, sedikit gelap,
dan udara dingin sekali. Aku menghampirinya.
“Akhirnya kamu datang juga Liv,”tutur Kevin.
“Yaa iyalah Vin. By the way, aku bolegh Tanya nggak ??.
“Iyya Tanya apa ??,”jawab Kevin.
“Tadi pagi kamu kogh berubah sihh sama aku, kamu kenapa
??,”Tanyaku.
“Yaa maaf tadi aku bersikap kayak gitu sama kamu. Liv aku
pingin kamu menjadi pendamping hidupku sampai Tuhan memanggilku, aku sayang
sekali sama kamu, namun sepertinya sebentar lagi Tuhan akan memanggilku.”ujar
Kevin.
“Kamuu ngomong apa sih Vin, aku nggak ngerti maksud
kamu,”jawabku.
“Yaa sudahlah kalau kamu nggak ngerti juga, Liv besok
waktu kamu audisi boleh nggak aku lihat kamu tampil,”Tanya Kevin.
“Yaa boleh lah Vin, kamu kan pacar aku, lagi pula nanti
aku bakalan bikir surprise buat kamu,”jawabku.
“Owhh makasih yaa Liv, aku sayang banget sama kamu, ehmm
sudah malam. Ayo kita pulang nanti mama kamu nyari’in,”tutur Kevin.
“Iyya Vin,”jawabku.
Akhirnya kita berdua pulang. Dirumah aku mempersiapkan
segala sesuatunya untuk audisi besok.
Tibalah di hari yang paling kutunggu-tunggu, aku dan
sahabat-sahabatku tampil untuk audisi. Di penampilanku aku menyebutkan bahwa
lagu ini untuk seseorang yang sangat ku cintai, dia adalah Kevin pacarku. Kevin
sangat senang saat kuberi surprise seperti itu. Ditambah lagi dengan kejutan
lainnya, ternyata band kami mendapat juara 1, aku dan sahabat-sahabatku sangat
senang, termasuk juga Kevin.
Acara telah berakhir, aku pulang bersama Kevin. Saat
ditengah-tengah perjalanan mobil kami menabrak sebuah pohon. Aku masih tersadarkan
diri, namun Kevin tak kunjung bangun, kepala Kevin penuh berlumuran darah,
ternyata Kevin sudah meninnggal, air mataku mengalir deras dan membasahi
pipiku, Kevin meninggal di pangkuanku, kunyanyikan lagi laku “TINGGAL KENANGAN”
utuk Kevin.
Lalu sahabat-sahabatku, kedua orang tuaku dan kedua orang
tua Kevin dating di tempat kejadian, kami semua menangis atas kepergian Kevin.
Pagi harinya Kevin dimakamkan aku, sahabat-sahabatku, dan
orang tuaku turut hadir di acara pemakaman Kevin. Setelah acara pemakaman aku
pergi ke Greja untuk berdo’a kepada Tuhan agar Kevin tenang di alam sana dan
masuk surge, kemudian aku pergi ke danau, saat di danau aku teringat semua
kenangan terindahku bersama Kevin, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa tidak
akan ada lagi seseorang yang dapat menggantikan Kevin didalam hatiku.
“Kevin kenapa
kamu pergi meninggalkan aku sendirian disini, rasanya aku tidak kuat hidup
tanpakamu, biarkanlah danau ini menjadi tempat kenangan kita dan biarlah lagu
“TINGGAL KENANGAN” menjadi bukti bahwa kenangan kita selamaini telah berakhir
semenjk kamu berada dialam sana”.
Di
Susun Oleh :
Rofiqoh
Bin Nur Hidayah (27/X-5)